Tuesday, August 17, 2010

Hasan Al-Banna membentang IPK



Setelah ummah berada di kemuncak Tamadun Abbasiyyah

Akan tetapi, kurun waktu berikutnya menyaksikan kerancuan. Kaum muslimin menjadikan agama sebagai ritual dan formalitas; ilmu dan pengetahuan menjadi ajang pendebatan dan pertikaian; tanggungjawab islah menjadi alat mencapai kenikmatan dunia dan sarana meraih kehormatan dan materi. Alhasil, mental mulai rusak lalu disusul dengan perpecahan, negara menjadi lemah, dan orang yang selama ini tidak sanggup bertahan pun mulai berpikir menguasai kaum muslimin. Sehingga kaum muslimin benar-benar jatuh dalam kekuasaan dan pengaruh orang lain. Kondisi ini berdampak pada perubahan radikal kondisi kehidupan mereka, baik mental maupun ilmu pengetahuan.

Beberapa kalangan reformis yang prihatin atas kondisi ini berusaha memperbaikinya. Di antara mereka ada yang terfokus pada perbaikan diri; kelompok lain terfokus pada pelayanan masyarakat; dan ada pula kelompok terfokus pada upaya meluruskan sistem pemerintahan. Setiap kelompok menyematkan kepada dirinya, nama dan identitas yang dikehendaki; membanggakan diri sendiri dan mencicir kelompok lain. Padahal, syarat yang seharusnya terpenuhi dalam upaya islah yang terkotak-kotak itu, agak efektif dan produktif, adalah setiap kelompok mendukung kelompok lain agar menjadi kokoh. Kelompok yang terfokus pada upaya perbaikan diri mendorong para pengikutnya agar berpartisipasi aktif dalam pelayanan publik. Pada saat yang sama, mereka juga mengingatkan anggota kelompoknya bahwa kondisi masyarakat akan membaik jika pemerintahannya baik. Dengan cara ini, semua pihak saling mendukung untuk mewujudkan islah dalam skala besar.

Syarat lain yang harus terpenuhi dalam upaya islah yang parsial ini adalah harus ada organisasi induk yang menaungi seluruh pihak dan menghimpunkan semua elemen. Syarat terakhir adalah harus ada tokoh-tokoh yang mumpuni dan ikhlas. Akan tetapi, semua syarat ini jarang sekali terpenuhi. Dan sesuatu yang jarang, tidak dapat menjadikan parameter.

(Hassan al-Banna, Muktamar ketua-ketua wilayah dan rakyat)

No comments:

[Blog Archieve]

[Ahlan Bina]