Imam Hasan Al Banna mengatakan: “Saya dapat menggambarkan sosok mujahid adalah seorang yang dalam kondisi mempersiapkan dan membekali diri, berpikir tentang keberadaannya pada segenap dinding hatinya. la selalu dalam keadaan berpikir. Waspada di atas kaki yang selalu dalam kondisi siap. Bila diseru ia menyambut seruan itu. Waktu pagi dan petangnya, bicaranya, keseriusannya, dan permainannya, tidak melanggar arena yang ia persiapkan diri untuknya. Tidak melakukan kecuali misinya yang memang telah meletakkan hidup dan kehendaknya di atas misinya. Berjihad di jalannya. Anda dapat membaca hal tersebut pada raut wajahnya. Anda dapat melihatnya pada bola matanya. Anda dapat mendengarnya dari ucapan lidahnya yang menunjukkanmu terhadap sesuatu yang bergolak dalam hatinya, suasana tekad, semangat besar serta tujuan jangka panjang yang telah memuncak dalam jiwanya. Jiwa yang jauh dari unsur menarik keuntungan ringan di balik perjuangan.
Adapun seorang mujahid yang tidur sepenuh kelopak matanya, makan seluas mulutnya, tertawa selebar bibirnya, dan menggunakan waktunya untuk bermain dan kesia-siaan, mustahil ia termasuk orang-orang yang menang, dan mustahil tercatat dalam jumlah para mujahidin.”
Abu Khalid
Hamba Allah, Kuli Dakwah.
No comments:
Post a Comment