Rintik hujan daun kebasahan. Kenangan larut di arus rindu. Malam gelap zulumat yang menutup sinaran. Kemarau hati semakin memilu.
Hanya gemersik angin dari pohon-pohon. Yang mengimbau ingatan meramas nurani. Bak amukan gelora yang menghempas di dada. Resah sendumu menggamit derita, berderaian di mata.
Yang pulang pergi usahlah dirintih. Doakan saja dikurnia sejahtera. Apalah diratap dengan tangis keharuan. Leraikan hiba pujuklah hatimu. Pemergiannya iktibar buatmu.
Usah dianyam sepi dengan kesedihan. Tak terhalang segala kehendak Ilahi. Dituruti rasa tak sampai ke mana. Duka dan lara melemahkan jiwa. Simpanlah di hati.
Bila sampai di garis sempadan. Perahu usia di hentian terakhir. Tiada pun sesaat detiknya dipertangguh. Hidup direntas ketentuan takdir. Kemarau hati biarkan berlalu…
~~*~~
7 comments:
Semoga satu yang pergi diganti dengan beribu yang kembali, dengan izin Allah.
Berdoalah & teruskan berusaha akhi..
fuh.. bergurindam ke?
mantap.
Salam,
Gua nak ajak lu dtg lepak blog gua. Rilek rilek.
selambe.
sekarang musim hujan! penuh dengan rahmat Allah..semoga yang pergi itu gembira dengan doa dan usaha perjuangan anaknya, terus mendapat kebaikan dari amal usahanya tika didunia.
yang pasti, kita juga akan menyusul. biar kita jadi golongan yang ALLAH redha, dan kita redha dengannya
akhi...
Mujadilah : 22
Menjadi golongan Allah, suatu impian dan cita-cita yang murni
Post a Comment