Wednesday, November 4, 2009

Apabila penjajah masih menjajah



"Alasan apakah yang mereka (pendiri Komunis dan Nasionalis yang punyai masalah -Hussaini) pakai untuk menolak berdirinya blok yang 'alami (Sistem Islam -Hussaini) itu di Dunia Islam? Hanya satu alasan. Yaitu adanya golongan-golongan minoritas yang tidak beragama Islam di Dunia Islam itu.


Aneh sekali! Seakan-akan golongan-golongan minoritas itu timbul di saat ini saja dan tidak pernah hidup selama 14 abad secara amat mulia di bawah naungan tanah air islam itu. Tidak ada tanah air yang demikian hebatnya menjaga dan melindungi golongan seperti tanah air islam. Tetapi mereka ingin untuk menimbulkan fitnah di dalam tanah air yang aman tenteram itu. Tanah air itu tadinya tidak pernah mengenal fanatikan yang dibenci itu. Bukan hari ini saja, tetapi dalam seluruh sejarahnya, terutama ketika hukum Islam yang memerintahnya dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Dunia belum pernah menyaksikan keadilan untuk seluruh manusia di tanah air manapun dari semua tanah air manusia, seperti yang terdapat di tanah air islam yang diperintah oleh hukum Islam.


Alasan ini adalah alasan yang dibuat-buat. Ia tidak dapat berdiri di depan logika sejarah, di depan tuntutan-tuntutan masa kini. Hanya ada satu jalan saja yang telah ditakdirkan untuk kita tempuh. Kita harus menempuhnya. Jadi baiklah kitanya kalau kita tidak berfikir lama-lama. Sebaiknya kita mengarah secepat mungkin ke arah yang lurus itu (Sistem Islam -Hussaini). Kalau tidak begitu kita akan kehilangan waktu kerana melakukan percubaan-percubaan yang akan gagal, menentang logika masa dan menentang watak-watak segala sesuatunya."


Syed Qutb
Diraasatul Islamiyyah
Bab "Satu Jalan"
1981




~~*~~


Kita patut berasa jelek dan pelik. Mereka melaksanakan sistem mereka (Nasionalis) di negara kita sewenang-wenangnya tanpa mengambil kira majoriti orang islam dan minoritinya kaum kufar, namun ketika mereka merelakan 'demokrasi', mereka menentang tawaran kita untuk menyelamatkan bangsa kita sendiri dengan sistem islam.

No comments:

[Blog Archieve]

[Ahlan Bina]