Aku memandang ke sekelilingku. Di segenap ruang yang aku perhatikan ini, aku lihat, ia penuh dengan makhluk-makhluk (ciptaan-ciptaan) ALlah. Aku melihat seekor kucing yang perlahan-lahan mendekatiku. Keropok di tangan, terkulai-kulai di hujung 2 jariku. Sos sira, menitik-nitik ke lantai. Mungkin itu, yang menarik kucing comel yang sibuk tergedik-gedik menghampiriku dan meronta-ronta.
Desakan-desakan jiwa, menghimpit naluriku yang sedang senang melihat keindahan segala makhluk-makhlukNya. Di segenap permandangan ini, aku dapat merasakan, bahawa makhluk-makhluk yang terbentang ini, baik sekecil kumbang hinggakan gunung yang terpacak, bukan ini sahaja yang diciptakanNya. Di ceruk dunia yang lain, bahkan di belakang gunung ini, masih ada lagi makhluk-makhlukNya. Betapa Maha Hebat Allah menciptakan dunia yang besar ini.
Ku rasakan diri ini, begitu bertuah kerana dalam setiap hirupan udara yang mengalir dalam rongga badan ini, adanya tasbih. Adanya pentauhidan rabb yang Maha Kuasa. Ku rasakan dalam permandanganku ini, aku sangat ramai. Walau kami hanya 20 orang pemuda yang ingin mengenal pencipta, merasakan betapa kerdil dan asing diri dalam masyarakat kami. Namun, dalam alam yang terbentang ini, kami dapat merasakan betapa kami dalam kelompok yang ramai.
Aku dapat melihat kucing yang tiada saat tanpa bertasbih kepadaNya,
Aku dapat melihat pokok-pokok yang tiada henti bertasbih memujiNya,
Aku dapat melihat air terjun yang terjun dari puncak yang tinggi, tanpa henti, tanpa pernah berhenti mengalir, setiap saat tanpa pernah henti, bertasbih kepadaNya,
Aku dapat merasakan angin-angin di air terjun yang membelai pipi munggilku, angin yang tiada sudah memuji Allah,
Aku dapat merasakan panas mentari dan cahayanya yang mengalir ke permukaan bumi, setiap mikro saat, pancaran itu tidak pernah berhenti mengalirkan cintanya, bertasbih kepada Pencipta,
Aku dapat melihat bayang-bayang di setiap pandanganku, mereka juga ciptaanNya, yang pada setiap saat, setiap mikrosaat, nanosaat, pikosaat, bertasbih kepada Penciptanya.
Begitu aku merasa betapa untungnya aku, hidup di dunia ini dalam perasaan yang sangat indah. Hinggakan seluruh dunia ini bersamaku. Terasa bantuan Allah amat dekat, untuk berhadapan dengan dunia yang penuh mehnah dan tribulasi ini. Tiada kuasa yang mampu menahan kebejatan amal ku, jika Allah menghendaki kemenangan itu. Dan tiada kuasa yang mampu memberikan ancaman kepadaku, jika Allah tidak menghendaki sedemikian.
Dalam rasa sedemikian, aku menawarkan pada setiap masaku, agar insan-insan lain turut sama merasainya. Ada yang berminat, dan ada yang tidak. Betapa aku memahami agama ini adalah nasihat, buat Allah, Rasul, Kitab, pemimpin dan ummah. Tiada apa yang aku dapat lakukan selain menawarkannya, pilihan di tangan kalian. Aku tidak akan kerugian, kerana aku telah merasakan ketenangan itu. Hanya menunggu saat masa bertemu denganNya di pertemuan abadi.
Kenangan di lata iskandar, 2010 masih dalam ingatan.
4 comments:
salaam,
mukhayyam ke? ke rehlah??
jawlah... jawlah sambil tadabbur alam.
sungguh, alam lebih rajin bertasbih.
nama program ini ialah: KETIKA SEMESTA BERTASBIH.
salam
lata iskandar-kat mana tempat ni?
jzkk
Lata iskandar- on the way to Cameron Highland, dari Bidor.
Post a Comment