Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus... Maka tidak akan hanya daie yang berguguran di tengah jalan. Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu memancangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.
Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus... Nescaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, fikiran mereka akan bersatu, dan fenomena ingin menang sendiri saat berbeda pendapat, akan jarang terjadi.
Jika komitmen daei benar-benar tulus... Maka sikap toleransi akan semarak, rasa saling mencintai akan merebak, hubungan persaudaraan akan semakin kuat, dan barisan para daei akan menjadi bangunan yang berdiri kukuh dan saling mengukuhkan.
Jika komitmen daei benar-benar tulus... Maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan di barisan hadapan atau belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika ia diangkat menjadi pemimpin yang berwenang mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya sebagai jundi yang tidak dikenal atau tidak dihormati.
Jika komitmennya benar-benar tulus... Maka hati seorang daei tetap akan lapang untuk memaafkan setiap kesalahan saudara seperjuangannya, sehingga tidak tersisa tempat sekecil apa pun untuk permusuhan dan dendam.
Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus... Maka sikap toleran dan saling memaafkan akan terus berkembang, sehingga tidak ada momentum yang bisa menyulut kebencian, menaruh dendam dan amarah. Namun sebaliknya, semboyan yang diusung bersama adalah, ''Saya sedar bahawa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin anda akan selalu memaafkan saya.''
Jika komitmen daei benar-benar tulus... Maka tidak mungkin akan terjadi kecerobohan dalam menunaikan kewajipan dan tugas dakwah. Namun yang terjadi adalah fenomena berlumba-lumba untuk melakukan kebaikan dan bersungguh-sungguh untuk mencapai darjat yang lebih tinggi.
Jika komitmen daei benar-benar tulus... Maka semua orang yang sangat menghargai waktu. Bagi setiap daei, tidak ada waktu yang akan terbuang sia-sia kerana dia akan selalu menggunakannya untuk beribadah kepada Allah di sudut mihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan menyeru kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran. Atau, menjadi murobbi yang gigih mendidik dan mengajari anak serta isterinya di rumah. Daei yang aktif di masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.
Jika komitmennya benar-benar tulus... Maka setiap daei akan menunaikan kewajipan kewangannya untuk dakwah tanpa dihinggapi rasa ragu sedikit pun. Semboyannya adalah, ''Apa yang ada padamu akan habis, dan apa yang ada di sisi Allah itu akan kekal.''
Jika komitmennya benar-benar tulus... Maka setiap daei akan patuh dan taat tanpa merasa ragu atau bimbang. Di dalam benaknya, tidak ada lagi erti keuntungan peribadi dan menang sendiri.
Jika komitmen daei benar-benar tulus... Maka tidak akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata. Tidak akan kata ''ya'' untuk dorongan nafsu atau segala sesuatu yang seiring dengan nafsu untuk berbuat maksiat. Kata yang ada adalah ''ya'' untuk setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah.
Jika komitmen para daei itu benar-benar tulus... Maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada para pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanakan visi pemimpinnya dan menegakkan prinsip-prinsip dakwah di dalam hatinya.
Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus... Maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya kerana ingin berbuat lebih banyak dan mengharap mendapat balasan serta pahala dari Allah.
(Nukilan Muhammad Abduh, Komitmen daei sejati)
No comments:
Post a Comment